Wow, Inilah 10 Fakta Menarik Kota Jepara Jawa Tengah
Kota Jepara tidak asing lagi para pecinta mebel dari bahan kayu jati. Yah kota Jepara terkenal sebagai kota penghasil furniture terbesar di indonesia, tidak heran jika jepara mendapat julukan kota ukir. Di kota Jepara terdapat banyak pengukir-pengukir kayu yang handal dengan hasil yang sangat memukau.
Selain menjadi kota penghasil furniture, kota Jepara juga sebagai tempat dimana pahlawan nasional ibu kita kartini dilahirkan. Kartini adalah salah satu tokoh perempuan yang memperjuangkan emansipasi wanita agar wanita mendapatkan pendidikan yang layak.
Daftar Isi
10 Fakta Kota Jepara dan Asal Usul Sejarahnya
Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa kota Jepara begitu terkenal dengan ukiran kayunya yang indah? Ternyata, nama Jepara sendiri menyimpan sejarah yang menarik dan berhubungan erat dengan letak geografis serta aktivitas masyarakatnya di masa lalu.
1. Ujung Para Awal Mula Sebuah Nama
Menurut catatan sejarah, nama Jepara berasal dari kata “Ujung Para”. Kata “ujung” mengacu pada bagian daratan yang menjorok ke laut, sementara “para” mengarah pada arti “arah” atau “tujuan”. Jadi, secara harafiah, “Ujung Para” bisa diartikan sebagai sebuah daerah yang terletak di ujung daratan yang menghadap laut, menjadikannya titik penting bagi aktivitas perdagangan dan pelayaran.
Seiring berjalannya waktu, sebutan “Ujung Para” mengalami perubahan menjadi “Ujung Mara” dan kemudian “Jumpara”. Hingga akhirnya, nama tersebut disingkat menjadi “Jepara” seperti yang kita kenal sekarang. Perubahan nama ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor, seperti perkembangan bahasa atau pengaruh budaya dari luar.
2. Masjid dan Gereja Berdampingan
Jika Anda jalan-jalan ke kota Jepara, Anda bisa mengunjungi sebuah masjid dan gereja yang saling berhadapan di Jepara, Jawa Tengah. Kedua tempat ibadah tersebut bukan mau debat tapi menjadi saksi bisu tingginya toleransi umat beragama dan sebagai bukti keharmonisan umat muslim dan kristiani di Jepara.
Bahkan masjid dan gereja tersebut dikelola oleh kakak beradik. Lokasi tepatnya berada di Desa Tempur Kecamatan Keling Kabupaten Jepara. Masjid itu bernama Nurul Hikmah dan Gereja Injili Tanah Jawa.
3. Jepara Memiliki 3 Tokoh Perempuan
Jika Anda datang ke kota Jepara setelah disambut gapura Selamat Datang Di Kota Jepara dengan tulisan “Jepara Bumi Kartini”, Anda akan disambut juga oleh 3 patung monumen wanita di bundaran ngabul Jepara. Tugu 3 wanita di bundaran ngabul jepara merupakan monumen dimana kota Jepara memiliki sosok perempuan tangguh yang pernah memimpin dan mengharumkan nama kota Jepara.
Patung megah ini menampilkan tiga tokoh perempuan berpengaruh dari Jepara. Ratu Shima, Ratu Kalinyamat, dan R.A. Kartini. Ketiga tokoh ini merepresentasikan keadilan, patriotisme, dan semangat mencerdaskan bangsa.
4. Kota Kesenian Mebel Ukir
Jika Anda berkunjung ke Kota Jepara dan ingin melihat keindahan mebel ukir jepara, Anda dapat mengunjungi sentra ukir dan patung kawasan paving mulyoharjo. Dikawasan industri seni ukir dan patung jepara banyak dipajang hasil pahatan para seniman Jepara yang menakjubkan.
Selain dikawasan sentra patung dan ukir mulyoharjo masih banyak tempat-tempat industri kesenian ukir lainya. Seperti desa kawak, desa mantingan, desa senenan, tahunan, desa ngabul dan beberapa desa lainya.
5. Gunung Muria dan Selat Muria
Tahukah kamu kalau dulu, kota-kota seperti Jepara, Kudus, dan Pati itu sebenarnya berada di pulau terpisah? Ya, sebelum abad ke-17, ada laut yang luas memisahkan wilayah tersebut dari Pulau Jawa. Laut itu disebut Selat Muria.
Gunung Muria yang kita kenal sekarang ini menjadi pembatas antara Selat Muria dengan daratan utama Pulau Jawa. Bayangkan, Jepara, Kudus, dan Pati dulu seperti pulau-pulau kecil yang dikelilingi laut. Tentu saja, hal ini sangat memengaruhi kehidupan masyarakat di sana, terutama dalam hal perdagangan dan transportasi.
6. Jalur Laut yang Ramai
Selat Muria menjadi jalur laut yang sangat penting. Banyak kapal-kapal melintas di selat ini untuk berdagang dan melakukan perjalanan. Kesibukan lalu lintas laut di Selat Muria membuat wilayah ini menjadi pusat perdagangan yang ramai.
7. Tradisi Sepak Bola Api Desa Kawak
Warga Desa Kawak, Pakis Aji Jepara, terus melestarikan tradisi unik leluhur mereka salah satunya adalah sepak bola api. Setiap sedekah bumi usai panen raya, desa ini menyala terang dengan kobaran api. Pertandingan sepak bola yang tak biasa ini bukan sekadar hiburan, melainkan simbol perjuangan melawan emosi negatif seperti marah dan benci.
Tradisi sepak bola api ini, yang telah diwariskan turun-temurun, menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan sedekah bumi. Sebelum sepakbola api berlangsung, sesepuh adat desa setempat melakukan kegiatan ritual doa dan pemberian air yang telah di doakan, yakni minyak kelapa dan sabun yang di usapkan ke kaki dan tubuh pera pemain sepakbola api. Adapun tujuanya adalah untuk menghilangkan panas saat menendang bola api yang terbuat dari kelapa.
8. Perang Obor
Perang obor jepara merupakan tradisi unik yang diadakan setiap tahun tepatnya senin pahing di bulan Dzulhijjah dalam kalender islam (Hijriyah). Tradisi perang obor sudah berlangsung secara turun temurun dan menjadi warisan budaya bagi pemerintah Desa Tegalsambi, Tahunan – Jepara.
Adapun secara tradisi maksud dan tujuan diadakanya perang obor adalah tolak balak, penyakit dan berbagai macam gangguan spiritual lainya. Sebelum dilaksanakan kegiatan perang obor masyarakat juga melaksakan doa bersama kepada Allah SWT agar kegiatan berjalan dengan lancar.
9. Horog-horog Hanya ada di Jepara
Pernahkah Anda mendengar tentang horog-horog? Jika Anda pencinta kuliner unik dan ingin mencoba sesuatu yang berbeda, maka Anda wajib mencicipi makanan khas Jepara ini. Horog-horog terbuat dari tepung aren yang diolah secara tradisional.
Proses pembuatannya cukup panjang dan membutuhkan kesabaran. Setelah diambil dari pohon aren, tepung aren kemudian dibersihkan dan dikukus hingga matang. Setelah dingin, tepung aren akan membentuk butiran-butiran kenyal dengan rasa gurih dan sedikit asin yang unik.
Horog-horog bisa dijadikan bahan tambahan untuk berbagai jenis makanan, seperti bakso, pecel, atau sate. Jika Anda berkunjung ke Jepara, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi horog-horog. Selain rasanya yang unik, Anda juga akan turut melestarikan kuliner tradisional Indonesia.
10. Kota Penghasil Tenun Troso
Mungkin belum banyak orang tahu, selain dikenal sebagai kota industri penghasil mebel kota Jepara juga menjadi kota penghasil tenun tradisional. Tepat di Desa Troso, Pecangaan Jepara terdapat di desa yang sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai tukang tenun tradisional.
Kain tenun troso telah dikenal baik domestik hingga pasar internasional. Terdapat sentra tenun ikat yang memproduksi berbagai macam bentuk model tenun ikat. Ada berbagai jenis motif tenun Jepara, seperti krisna, misris, ukir, rantai, bambu, mawar, motif Obama, hingga motif SBY.
Demikian informasi fakta menarik mengenai Kota Jepara Jawa Tengah, informasi diatas diambil dari berbagai sumber, jika terdapat kesalahan penulisan atau salah kata silahkan kontak Admin dan mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Merupakan Toko Mebel Jepara Online yang menjual berbagai macam produk furniture jepara baik satuan maupun partai besar. Siap kirim ke kota anda dengan biaya terjangkau.

Telpon | : 081-229-525-525 |
: 081-229-525-525 | |
Telegram | : 081-229-525-525 |
: amanahfurniture[@]yahoo.com |

Pengiriman menggunakan cargo ekspedisi lokal dengan harga jauh lebih murah di banding cargo nasional. Selengkapnya...